Resistor

Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Satuan harga resisitor adalah Ohm (Ω).

Resistor terbagi menjadi dua macam, yaitu :

1.  Resistor tetap
Yaitu resistor yang nilai hambatannya relative tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam. Nilai hambatannya ditentukan oleh tebal dan panjangnya lintasan karbon tergantung dari kisarnya alur yang berbentuk spiral.

2.  Resistor variable atau potensiometer
Yaitu resistor yang besar hambatannya dapat diubah-ubah.

Menentukan Kode Warna pada Resistor
Kode warna pada resisitor menyatakan harga resisitansi dan toleransinya. Semakin kecil harga toleransi suatu resistor maka semakin baik, karena harga sebenarnya adalah harga yang tertera dikurangi harga toleransinya. Terdapat resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan 5 gelang warna..

Kode warna pada resistor 4 gelang :

Warna
Gelang 1
(Angka
Pertama)
Gelang 2
(Angka
Kedua)
Gelang 3
(Angka
Ketiga)
Gelang 4
(toleransi/
%)
Hitam
-
0
1
-
Coklat
1
1
10
1
Merah
2
2
102
2
Orane
3
3
103
3
Kuning
4
4
104
4
Hijau
5
5
105
5
Biru
6
6
106
6
Ungu
7
7
107
7
Abu-abu
8
8
108
8
Putih
9
9
109
9
Emas
-
-
10-1
5
Perak
-
-
10-2
10
Tanpa warna
-
-
10-3
20


Cara Mengecek Transistor

A.  Mengecek Transistor Jenis PNP
Atur batas ukur ohm meter R x 100
Ukur dioda basis-emitor :
  1. Hubungkan kabel meter negatif (-) ke emitor dan kabel meter positif (+) ke basis. Jarum meter menyimpang ke kanan karena dioda basis-emitor mendapat tegangan menghantar penahannya kecil.
  2. Hubungkan kabel meter positif (+) ke emitor dan kabel meter negatif (-) ke basis. Jarum meter hanya bergerak sedikit ke kanan karena dioda basis-emitor mendapat tegangan menentang penahannya besar. 
Ukur dioda kolektor-basis :
  1. Hubungkan kabel meter negatif (-) ke kolektor dan kabel meter positif (+) ke basis. Jarum meter menyimpang ke kanan karena basis mendapat tegangan penghantar penahannya kecil.
  2. Hubungkan kabel meter positif (+) ke kolektor dan kabel meter negatif (-) ke basis. Jarum meter hanya bergerak sedikit ke kanan karena basis mendapat tegangan menentang penahannya besar.
Akhirnya ukur penahan kolektor-emitor. Pada beberapa macam transistor batas ukur ohm meter perlu dipindah ke R x 1000 / 1K.
Hubungkan kabel meter positif (+) ke kolektor dan kabel meter negatif (-) ke emitor. Jarum meter menyimpang ke kanan.


B.  Mengecek Transistor Jenis NPN
Atur batas ukur ohm meter R x 100
  1. Hubungkan kabel meter positif (+) ke emitor dan kabel meter negatif (-) ke basis. Jarum meter menyimpang ke kanan karena dioda basis-emitor diberi tegangan menghantar penahannya kecil.
  2. Hubungkan kabel meter negatif (-) ke emitor dan kabel meter positif (+) ke basis. Jarum meter hanya menyimpang sedikit ke kanan karena dioda basis-emitor diberi tegangan menentang penahannya besar.
  3. Hubungkan kabel meter positif (+) ke kolektor dan kabel meter negatif (-) ke basis. Jarum meter hanya bergerak sedikit ke kanan.
  4. Hubungkan kabel meter negatif (-) ke kolektor dan kabel meter positif (+) emitor. Jarum menyimpang ke kanan.  
Kejadian diatas menyatakan transistor dalam kondisi baik.



C.  Menentukan Hubungan Kaki dan Jenis Transistor
Salah satu cara menentukan hubungan kaki dan jenis transistor adalah sebagai berikut :
  1. Hubungkan salah satu transistor secara tetap.
  2. Sentuhkan kabel meter lainnya secara berganti-ganti ke kedua kaki transistor lainnya.
  3. Usahakan agar jarum meter selalu menyimpang ke kanan dengan cara menukar-nukar hubungan kabel meter pada kaki transistor. 
Kegiatan diatas menyatakan bahwa kaki transistor yang terhubung tetap dengan salah satu kabel meter ialah basis. Bila kabel meter tersebut positif (+) maka transistor tersebut PNP dan bila kabel meter negatif (-) maka transistor tersebut NPN.
Untuk menentukan hubungan kolektor rubah batas ukur ohm meter menjadi R x 1000 / 1K.
Hubungkan kedua kabel meter masing-masing ke kedua kaki transistor lainnya, setelah kaki basis diketahui. Bila jarum meter menyimpang ke kanan maka :
  1. Untuk transistor jenis PNP , kaki transistor yang terhubung kabel meter positif (+)  adalah kolektor.
  2. Untuk transistor jenis NPN, kaki transistor yang terhubung kabel meter negatif (+) adalah kolektor.

Kapasitor

Kapasitor atau kondensator adalah suatu komponen listrik yang dapat menyimpan muatan listrik. Kapasitas kapasitor diukur dalam F (Farad) = 10-6 µF (mikro Farad) = 10-9 nF (nano Farad) = 10-12 pF (piko Farad). Kapasitor elektrolit mempunyai kutub positif dan kutub negatif (bipolar), sedangkan kapasitor kering missal kapasitor mika dan kapasitor kertas tidak membedakan kutub positif dan kutub negatif (non polar).
Arti kode warna dan kode huruf pada kapasitor dapat dilihat pada table dibawah ini.

Kode warna pada kapasitor.

Warna

Gelang 1
(Angka)
Gelang 2
(Angka)
Gelang 3
(Pengali)
Gelang 4
(Toleransi)
Gelang 5
(Tegangan Kerja)
Hitam
-
0
1
-
-
-
Coklat
1
1
10
1
-
-
Merah
2
2
102
2
250 V
160 V
Jingga
3
3
103
3
-
-
Kuning
4
4
104
4
400 V
200 V
Hijau
5
5
105
5
-
-
Biru
6
6
106
6
630 V
220 V
Ungu
7
7
107
7
-
-
Abu-abu
8
8
108
8
-
-
Putih
9
9
109
9
-
-

Kode huruf pada kapasitor

Kode angka
Gelang 1
(Angka)
Gelang 2
(Angka)
Gelang 3
(Pengali)
Kode huruf
(Toleransi %)
0
-
0
1
B
1
1
1
10
C
2
2
2
102
D
3
3
3
103
F = 1
4
4
4
104
G = 2
5
5
5
105
H = 3
6
6
6
106
J = 5
7
7
7
107
K = 10
8
8
8
108
M = 20
9
9
9
109
-


Operasi Logika

1. Operasi OR
Ekspresi  X = A + B  dapat dibaca sebagai ” X sama dengan A  plus  B ” atau ” X sama dengan  A  atau  B ”. Tanda  +  tidak menyatakan penjumlahan biasa, tetapi menyatakan operasi OR, yang aturannya diberikan di dalam tabel yang ditunjukkan pada gambar dibawah. Operasi OR menghasilkan output 1 jika salah satu input atau kedua-nya berlogika 1. Operasi OR menghasilkan output 0 hanya jika semua input berlogika  0.


2. Operasi AND
Ekspresi  X = A * B  dapat dibaca sebagai ” X sama dengan A  dan  B ” . Tanda perkalian tersebut sering kali dihilangkan seperti pada aljabar biasa, sehingga ekspresi tersebut menjadi  X = AB. Operasi AND adalah sama sebagai perkalian biasa, dimana variabel-variabelnya dapat berupa salah satu 0 atau 1. Operasi AND menghasilkan 1 jika semua variabel input adalah 1. Output akan 0 jika salah satu input atau semua input-nya adalah 0.


3. Operasi NOT
Operasi NOT tidak sama dengan operasi-operasi OR atau AND, dalam hal ini operasi NOT dapat bekerja pada suatu variabel tunggal. Misalnya, apabila variabel A diberikan kepada operasi NOT, hasil X dapat diekspresikan sebagai :
atau dapat ditulis : X = A’
Dimana ”garis-atas” atau tanda ”string” menyatakan operasi NOT. Ekspresi ini dibaca ” X sama dengan inverse A” atau ” X sama dengan komplemen A”. Tabel kebenaran dari opersi NOT ditunjukkan di bawah ini :

4. Operasi NOR
NOR dan NAND gate digunakan secara luas dalam rangkaian digital. Gate-gate ini sesungguhnya adalah kombinasi operasi-operasi dasar AND, OR, dan NOT. NOR gate ekivalen dari OR gate yang diikuti dengan inverter seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, sehingga ekspresi output untuk NOR gate dua input adalah : X = ( A + B )'


5.Operasi NAND
Operasi dari NAND gate ekivalen dengan AND gate yang diikuti oleh suatu inverter seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, sehingga ekspresi output dari NAND gate adalah : X = ( AB )'